Ant usiasme mahasiswa Sosiologi terhadap kajian metode penelitian ternyata cukup tinggi. Sekitar 150 mahasiswa nampak memenuhi kursi peserta Workshop Metode Penelitian Kualitatif yang diadakan Program Studi Sosiologi Unram pada Kamis, 7 November 2019 kemarin. Bertempat di Ruang Sidang Senat Unram, Jln Majapahit 62 Mataram, ratusan mahasiswa dan belasan dosen Sosiologi serius mengikuti acara hingga selesai.
Kegiatan tersebut diawali opening speech oleh Ir. Ir. Syarifuddin, M.Si (Ketua Program Studi Sosiologi Unram. Dalam orasinya, Syarifuddin memaparkan bahwa lebih dari 99 persen lulusan S1 Sosiologi Unram menggunakan metode penelitian kualitatif dalam mengerjakan skripsinya. Workshop ini diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas penelitian mahasiswa, sekaligus menyamakan persepsi standar kelayakan penelitian kualitatif mahasiswa. TUjuan lainnya, peserta mampu memahami metode penelitian kualitatif sebagai prosedur ilmiah dalam penelitian berlandaskan paradigma (filsafat ilmu) tertentu. Juga, peserta mampu mengetahui isu-isu penelitian kualitatif masa kini, serta mampu merumuskan desain penelitian kualitatif kontemporer.
Bertindak sebagai pemateri pertama, Prof. Dr. Ir. H. Lalu Wiresapta Karyadi, M.Si. menyampaikan materi “Memahami (kembali) Metode Penelitian Kualitatif dalam Sosiologi”. Profesor yang pernah menjabat sebagai Wakil Rektor I Unram ini menguraikan tentang urgensi dan ragam paradigma dalam penelitian kualitatif, hubungan paradigma dengan metode, dan ragam pendekatan dalam metode kualitatif (seperti fenomenologi, etnometodologi, dan etnografi. Sedang pemateri kedua, Ir. H. Rosiady Husaenie Sayuti, M.Sc., Ph.D. menegaskan pentingnya menguasai metode penelitan kualitatif sekaligus kuantitatif. Sekretaris Daerah Provinsi NTB periode 2008-2018 ini juga menjelaskan 10 perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif.
“Acara ini sangat baik. Sebagai mahasiswa yang sedang menyusun perancangan skripsi, alhamdulillah saya mendapatkan pencerahan terkait dengan langkah-langkah yang diperlukan dalam menyusun skripsi,” terang Hairul Watoni, salah satu peserta. “Saya sangat senang. Saya mendapatkan wawasan yang lebih luas terkait cara menganalisis fenomena sosial dengan menggunakan metode kualitatif. Dan, saya mendapatkan strategi baru dalam menyusun perancangan skripsi saya,” tambah Ahmad Wahyudi, peserta lainnya.